Setelah dilantik menjadi Pejabat Gubernur DKI membuat kebijakan yang tidak substantif di DKI Jakarta mulai dari mengganti Sekda hingga akan merubah slogan DKI Jakarta dari “Kota Kolaborasi” menjadi ” Sukses Jakarta untuk Indonesia”
Slogan Jakarta Kolaborasi sudah sangat bagus, sesuai dengan kondisi kekinian dan cocok untuk semua golongan
Jubir PKS Muhammad Iqbal mengatakan apa yang dilakukan Pj Gubernur DKI adalah kebijakan yang tidak substansi dan asal beda saja, terkesan ingin menghapus jejak Gubernur Anies Baswedan.
Iqbal mengatakan bahwa slogan sebagai “Kota Kolaborasi ” tidak perlu di ubah, apalagi masa jabatan hanya 1 tahun, terkesan Heru melakukan “De-Aniesisasi”
Iqbal menyoroti tentang pergantian Sekda DKI yang merupakan tokoh Betawi profesional dan berpengalaman, apalagi Marullah Matali adalah sosok yang dikenal ketokohannya dan tidak memiliki masalah/kasus sehingga pergantian yang dilakukan terkesan bagian dari upaya “membersihkan” loyalis Gubernur sebelumnya
Iqbal juga menyarankan sebaiknya Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono fokus kepada kerja-kerja subtansi dari pada sibuk mengotak-atik apa yang sudah di kerjakan Gubernur Anies Baswedan, apalagi ia adalah Gubernur yang di tunjuk, legitimasinya di hadapan masyarakat sangat lemah, harusnya Heru tahu tentang posisinya bahwa dia adalah Gubernur transisi
Heru juga harusnya mundur sebagai Kepala Sekretariat Presiden agar bisa fokus bekerja menjalankan pemerintahan di DKI Jakarta yang saat ini sudah tampak indah dan tertata, dia tinggal meneruskan apa yang sudah dilakukan sebelumnya, jangan membuat kegaduhan
Muhammad Iqbal, Ph.D
Juru Bicara PKS
Hp : 081218953316