DSC1239
Berita PKS Sumsel Info Kegiatan

Seminar Hari Ibu : Tingkatkan Peran Perempuan Dalam Ketahanan Keluarga

DSC1218 scaled
Mustafa kamal, Muhammad Toha & Pengurus BPKK DPW PKS Sumsel

Palembang – Memperingati hari ibu tahun 2021, Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) Sumsel menggelar seminar hari ibu dengan tema meningkatkan peran perempuan dalam membangun ketahanan keluarga untuk kesejahteraan Bersama, pada hari ahad (18/12/21) di hotel Amaris Palembang, menghadirkan dua narasumber, Aspi Zaitun, ketua BPKK DPW PKS Sumsel dan Eko Yuliarti Siroj, Ketua Dept. Ketahanan Keluarga BPKK DPP PKS yang hadir secara daring.

Peserta seminar yang hadir berasal dari pengurus Rumah Keluarga Indonesia (RKI) kota Palembang dan elemen organisasi Perempuan di kota Palembang, di hadiri juga oleh ketua DPW PKS Sumsel, Muhammad Toha dan anggota DPR RI Fraksi PKS, Mustafa Kamal sekaligus membuka acara.

DSC1173 scaled
Rahmi, ketua pelaksana

Rangkaian kegiatan sejuta cinta untuk ibu ini mengajak seluruh elemen berperan aktif dalam membangun ketahanan keluarga.
“PKS memiliki perhatian terhadap keluarga, melalui seminar ini, kami mengajak seluruh elemen perempuan baik yang berada dalam pemerintahan maupun masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam membangun ketahanan keluarga”, terang Rahmi, ketua panitia pelaksana.

DSC1200 scaled
Muhammad Toha, Ketua DPW PKS Sumsel

Muhammad Toha, pada sambutannya melalui peringatan hari ibu, mengingatkan kepada kita semua tentang pentingnya peran perempuan dalam keluarga dan sumbangsihnya terhadap perjalanan bangsa, hingga perannya di legislatif, terkhusus disumsel.

“Dari 48 anggota DPRD PKS se-Sumsel ada 10 perempuan, dan empat diantaranya ketua Kaukus Perempuan Politik Sumsel”, Kata Muhammad Toha

Anggota DPR RI Fraksi PKS, Mustafa Kamal, mengapresiasi BPKK DPW PKS Sumsel atas keaktifan dalam mendukung program ketahanan keluarga.

DSC1212 scaled
Mustafa Kamal, Aleg DPR RI Fraksi PKS

“BPKK harus terdepan dalam melakukan Pendidikan anak, ketahanan keluarga dan lingkungan, sebagai bentuk usaha terhadap pencegahan kekerasan seksual dan degradasi moral, dampak dari kampanye ideologi/budaya luar yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya ketimuran, norma dan agama”, Jelas Mustafa Kamal. [wan]