Cuk mak ilang
Mak ilang cagak batu
Sudah ditusuk dio ngilang
Dak metu-metu
Pantun jenaka dari M.Toha (Ketua Umum DPW PKS Sumsel) ini disampaikan di depan ratusan caleg dan undangan pada acara Halal bi Halal dan Silaturrahim Tokoh (6/7) di Hotel Swarna Dwipa, Palembang.
Beliau mengingatkan para caleg yang terpilih di Daerah Pemilihan masing-masing agar bersungguh-sungguh melaksanakan amanah dan merealisasikan janjinya sebagai wakil rakyat.
“Atas rahmat Allah dan kerja keras seluruh kader PKS khususnya di Sumatera Selatan, alhamdulillah suara PKS meningkat. Untuk kota/kabupaten di Sumatera Selatan, ada sebanyak 48 Caleg PKS terpilih (penambahan 12 kursi). Sedangkan untuk Provinsi insya Allah ada 7 caleg terpilih (2 lagi proses di Mahkamah Konstitusi) dan untuk di Pusat, PKS dipercaya sebanyak 2 caleg terpilih. Insya Allah ini adalah bentuk kepercayaan masyarakat terhadap PKS. Semoga PKS lebih bermanfaat untuk Sumsel yang lebih baik,” ujarnya.
Acara yang dihadiri langsung oleh Wakil Ketua Majelis Syuro PKS H. Hidayat Nurwahid dan Sekjen H. Mustafa Kamal ini mengundang para tokoh agama dan masyarakat. Hidayat juga memberikan arahan agar seluruh kader PKS tak lupa bersyukur kepada Allah atas capaian kenaikan sekitar 3 juta pemilih.
“Bagi kita PKS, meyakini bahwa politik ini merupakan bagian ibadah, sarana kita dalam berdakwah. Dengan syukur bagaimana menghadirkan PKS ini menjadi partai dakwah yang kokoh,” ujar Hidayat.
Beliau juga mengatakan bahwa Islam di Sumatera Selatan ini istimewa. Banyak fakta-fakta sejarah yang menyatakan bahwa Islam pertama kali berkembang di Sumatera Selatan. Ketika itu Raja Sriwijaya mengirim surat meminta Umar bin Abdul Aziz untuk mengirimkan juru dakwah Islam untuk mengajarkan Islam. Dan sekarang kitalah yang melanjutkan dakwah Islam itu.
Di akhir acara, PKS memberikan penghargaan kepada lima tokoh yang dianggap berkontribusi selama pemilu 2019. Lima tokoh tersebut adalah Ibu Sugiyati (Ketua Majelis Taklim Khoirunnisa), Rezi Alzul Fakar Egi (Pemuda Millenial), M. Suhaimi SR (Paguyuban Banten), Kms. H. Muhammad Ali (Tokoh Maspuro), dan Ir. H. Harnel Verry (Tokoh Banjapar).